KUNINGAN - Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 mdpl. Hal ini yang menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk melakukan petualangan ke puncak tertinggi di Jawa Barat ini. Sebagai salah satu upaya peningkatan pelayanan terhadap pengunjung, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terus berupaya melakukan pembenahan dan penataan dalam hal pengelolaan pendakian. Adapun upaya pembenahan ini telah dilakukan sejak tahun 2019, diantaranya dengan pendaftaran pendakian dengan booking online dan mekanisme registrasi di basecamp pintu masuk jalur pendakian. "Sebelumnya, pendaftaran booking online melalui google form. Siaran Pers Jumat 11 Pebruari 2022.
Baca juga:
Amsakar: Selamatkan Bumi dari Sampah
|
Mulai tahun 2022 telah beralih ke website dalam tahapan ujicoba" timpal Adi, Koordinator Urusan Promosi Pemasaran dan Kehumasan. Calon pendaki yang akan melakukan pendakian Gunung Ciremai harap mempersiapkan diri secara matang mulai dari jadwal pendakian, perlengkapan regu dan pribadi yang harus dibawa, kartu identitas, biaya pendakian, dan akomodasi. Pendaftaran secara online ini paling lambat H-1 sebelum rencana jadwal pendakian, artinya tidak ada istilah mendadak atau dadakan langsung ke basecamp pada hari H. setelah calon pendaki melakukan pendaftaran secara online dengan jumlah minimal sebanyak 4 (empat) orang. Pendaftaran dapat dilakukan melalui bookingciremai.menlhk.go.id.“Calon pendaki mengisi data diri, menentukan jadwal pendakian, memilih transit camp dan nomor kaplingnya, melakukan pembayaran PNBP sesuai dengan yang tercantum pada website, konfirmasi pembayaran dan mendapatkan kode booking”Jelas Apip, admin booking online. Setelah menerima kode booking, calon pendaki datang ke basecamp pintu masuk jalur pendakian untuk melakukan registrasi.
Sebelum melakukan registrasi, calon pendaki melakukan pemeriksaan kesehatan yang telah disediakan di basecamp, registrasi ulang sekaligus melakukan pembayaran jasa pemanduan dan asuransi, safety talk, repacking dan boarding in. Pada boarding in, calon pendaki akan menerima gelang identitas pendaki. Gelang identitas ini berfungsi sebagai identitas pendaki yang sudah menempuh mekanisme yang benar. Peminjaman gelang identitas pendaki ini dengan jaminan kartu identitas asli, apabila hilang maka harus mengganti sebesar Rp 50.000, - (lima puluh ribu rupiah)
Bagi para pendaki yang ditemukan tidak memakai gelang, maka diindikasikan pendaki tersebut ilegal dan akan menerima sanksi sesuai dengan prosedur tetap pendakian Gunung Ciremai” Tegas Teguh, Kepala Balai TNGC. Pada tiap-tiap jalur pendakian warna gelangnya tidak sama, hal itupun untuk memudahkan dalam mencocokan asal pendakian. Warna gelang biru untuk JP Apuy, warna gelang orange untuk JP Palutungan, warna gelang merah untuk JP Linggasana, dan warna gelang hijau untuk JP Linggajati.Pada saat boarding out, gelang ini harus dikembalikan, secara bersamaan dengan pengembalian kartu identitas pendaki. Tak lupa sampah juga harus diserahkan kepada pengelola sesuai dengan potensi sampah yang dibawa pendaki.
Bagi pendaki yang tidak membawa sampah maka tidak dapat menerima e-sertifikat yang langsung dikirim ke email.Yuk menjadi pendaki yang cerdas, bijak dan bertanggungjawab terhadap sumberdaya alam hayati dan ekosistem Taman Nasional Gunung Ciremai.
Sumber Humas TNGC /AW